ISO 14000


KAJIAN MANFAAT PENERAPAN ISO 14000


1.     PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturan-pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah digariskan oleh perusahaan. Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan dan peningkatan performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi persyaratan peraturan lingkungan hidup dari pemerintah.

Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14000sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi. Penerapan ISO 14000 juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat yang penting yaitu meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses pasar.

Sampai saat ini tercatat lebih dari 248 sertifikat ISO 14000 untuk berbagai unit perusahaan di Indonesia (www.menlh.go.id). Dari sekian banyak perusahaan yang bersertifikat ISO 14000, ingin diketahui apa alasan perusahaan menerapkan ISO 14000, bagaimana manfaat yang sebenarnya dirasakan sebagai dampak dari penerapan ISO 14000 dan bagaimana kendala-kendala penerapannya.

1.2  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan perusahaan menerapkan ISO 14000, mengetahui dampak dari penerapan ISO 14000, serta mengidentifikasi permasalahan dalam penerapan ISO 14000.

1.3  Metodologi
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yaitu metode penelitian dengan membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian berdasarkan data-data atau keterangan yang faktual. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengiriman kuesioner dilakukan pada 12 perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat ISO 14000.


2.     SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT STANDAR ISO SERI 14000


Dalam satu dasawarsa terakhir ini kebutuhan akan suatu sistem standardisasi semakin dirasakan urgensinya. Hal ini mendorong organisasi Internasional di bidang standardisasi yaitu ISO (International Organization for Standardization) mendirikan SAGE (Strategic Advisory Group on Environment) yang bertugas meneliti kemungkinan untuk mengembangkan sistem standar di bidang lingkungan. SAGE memberikan rekomendasi kepada ISO untuk membentuk panitia teknik (TC) yang akan mengembangkan standar yang berhubungan dengan manajemen lingkungan. Pada tahun 1993, ISO membentuk panitia teknik TC 207 untuk merumuskan sistem standardisasi di bidang lingkungan. Hasil kerja panitia TC 207 kemudian dikenal sebagai standar ISO seri 14000 (Kodrat K. F, 2002).

Pada saat ini ISO/TC 207 dibagi dalam lima sub komite (SC) dan empat kelompok kerja (WG) yaitu:

·         Sub-komite 1, SC-1: Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
·         Sub-komite 2, SC-2: Audit Lingkungan (AL)
·         Sub-komite 3, SC-3: Pelabelan Lingkungan (Ekolabel)
·         Sub-komite 4, SC-4: Evaluasi Kinerja Lingkungan
·         Sub-komite 5, SC-5: Analisis Daur Hidup
·         Kelompok Kerja WG-4: Komunikasi lingkungan.
·         Kelompok Kerja WG-5: Perubahan iklim
·         Kelompok Kerja WG-6: Joint ISO/TC 207-CASCO WG: lembaga yang memvalidasi dan memverifikasi Greenhouse gas
·         Kelompok Kerja WG-7: Aspek lingkungan dalam Standar Produk

TC 207/SC 1 telah menerbitkan dokumen standar mengenai Sistem Manajemen Lingkungan, yaitu:

·         ISO 14001:1996 Environmental management systems -- Specification with guidance for use
·         ISO 14001:2004 Environmental management systems -- Requirements with guidance for use
·         ISO 14004:2004 Environmental management systems -- General guidelines on principles, systems and support techniques

Dan standar ISO yang akan dikembangkan (under development) yaitu ISO/CD 14005 Environmental management systems -- Guidelines for a staged implementation of an environmental management system, including the use of environmental performance evaluation

Adapun manfaat sertifikasi ISO 14000 adalah (Harrington,H.J, 1999):

·         menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
·         meningkatkan kinerja lingkungan
·         memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
·         mengurangi dan  mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
·         dapat  menekan biaya produksi
·         dapat mengurangi kecelakaan kerja
·         dapat memelihara  hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
·         memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen  puncak terhadap lingkungan.
·         dapat  mengangkat  citra  perusahaan, 
·         meningkatkan  kepercayaan  konsumen  dan
·         memperbesar pangsa pasar.
·         mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
·         dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
·         mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan
·         meningkatkan hubungan dengan supplier.
·         langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan

3.     PENERAPAN ISO 14000


Masalah lingkungan mempunyai implikasi penting yang terus meningkat bagi perusahaan dan organisasi lainnya, tergantung pada bagaimana reaksi pada perusahaan tersebut. Ternyata perhatian terhadap lingkungan dapat memiliki pengaruh positif dan negatif yang cukup luas pada perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Lingkungan menyodorkan resiko sebanyak peluang yang ada. Perusahaan yang memahami hal ini, secara bertahap mempunyai paling tidak dua alasan utama yaitu untuk menghemat dan memperluas pasar atau mengakses pasar baru. Alasan-alasan lainnya yaitu mengurangi gangguan sosial yang berasal dari keberadaan industri itu sendiri misalnya, mengurasi kebisingan, polusi air, polusi udara, kemacetan, dan social responsibilty. Yang dimaksud dengan social responsibility yaitu perusahaan sebaiknya mengembalikan profit kepada masyarakat (pajak) dan kontribusi kepada masyarakat melalui acara-acara budaya, ilmu pengetahun, seni dan atletik.

Dalam penelitian ini, digunakan alat berupa kuesioner yang dikirimkan ke 12 perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat ISO 14000. Berdasarkan hasil kuesioner, terdapat beberapa alasan dalam menerapkan ISO 14000, alasan paling utama yaitu untuk meningkatkan image perusahaan, meningkatkan partisipasi karyawan, mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan pangsa pasar dan tuntutan konsumen.

Hasil kuesioner menunjukkan, bahwa dengan menerapkan ISO 14000, perusahaan mengalami pengurangan pencemaran lingkungan (20%). Penerapan ISO 14001 memberikan cara untuk mengidentifikasi secara sistematik dan mengelola resiko lingkungan serta liability, sehingga mengurangi keluhan masyarakat (20%).

Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 merupakan pendekatan yang sistematik untuk mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan serta untuk perumusan objektif dan target. Untuk merespon hal tersebut, biasanya yang mengarah pada efisiensi proses, dan hal ini pula yang dirasakan manfaatnya oleh perusahaan dimana dengan menerapkan ISO 14000 terjadi peningkatan pada proses efisiensi (17%).

Sistem Manajemen Lingkungan juga dimaksudkan untuk membantu perusahaan dalam memenuhi persyaratan dan mengikuti peraturan dan perundangan mengenai lingkungan, dalam hal ini perusahaan mengalami peningkatan yang cukup pada tingkat pemenuhan peraturan (7%). Manfaat lain dari penerapan ISO 14000 yaitu peningkatan pada kinerja manajemen/moral kerja (17%), meningkatkan kepuasan konsumen (12%), dan meningkatkan penjualan (7%).

Meskipun perusahaan telah mendapatkan sertifikat ISO 14000, tetapi dalam penerapannya masih menghadapi kendala-kendala. Kendala tersebut antara lain komitmen manajemen puncak kurang,  kurangnya partisipasi dan kesadaran karyawan terhadap lingkungan, adanya motivasi yang kurang juga menjadi kendala dalam penerapan ISO 14000. Sosialisasi yang seharusnya dilakukan oleh pihak manajemen atau pihak – pihak terkait, juga sangat kurang, sehingga pengetahuan karyawan juga sangat minim terhadap ISO 14000. Adanya kendala finansial terkadang menjadi pokok permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam penerapan ISO 14000 yaitu biaya sertifikasi yang tinggi .

Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan komitmen yang kuat dari manajemen dan juga komitmen dari seluruh karyawan untuk memenuhi kebijakan lingkungan perusahaan. Untuk mendapatkan semua itu maka setiap karyawan mulai dari manajer senior sampai pegawai tingkat paling bawah harus mengerti dan menerima peran dan tanggung jawabnya dalam perusahaan. 

Agar berhasil dengan sukses,  bagaimanapun juga harus didukung dengan kewenangan yang cukup dan pelatihan untuk memungkinkan masing-masing individu melaksanakan tugasnya secara efektif.

Berdasarkan hasil penelitian penerapan ISO 14000, dapat diketahui sebenarnya penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Standar ISO 14000 dapat menjadi kebutuhan bagi perusahaan, karena:

·         Dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan memberikan citra baik

·         Meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing di pasar global, sehingga dapat meraih keuntungan



4.     KESIMPULAN

Dari hasil kajian dapat terlihat manfaat penerapan ISO 14000, antara lain untuk pengurangan pencemaran lingkungan, mengurangi keluhan masyarakat, peningkatan pada proses efisiensi, pemenuhan peraturan, peningkatan pada kinerja manajemen/moral kerja, meningkatkan kepuasan konsumen, dan meningkatkan penjualan.

Adapun alasan dalam penerapan ISO 14000 yaitu meningkatkan image perusahaan, meningkatkan partisipasi karyawan, mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan pangsa pasar dan tuntutan konsumen. 

Dalam penerapan ISO 14000, perusahaan-perusahaan ini menemui beberapa kendala, antara lain komitmen manajemen puncak kurang, kurangnya partisipasi dan kesadaran karyawan terhadap lingkungan, sosialisasi yang kurang, dan biaya sertifikasi yang tinggi. 


DAFTAR PUSTAKA

1.     Harrington.H.J., Alan Knight. ISO 14000 Implementation. Upgrading Your EMS Effectively. Mc.GrawHill.1999
2.     Kodrat, K.F., Sistem Manajemen Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, 2002
3.     www.menlh.go.id/ekolabel-sml/sml, Perkembangan Program Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14000 di Indonesia
4.     www.benefita.com. Mengenal ISO 14000 Sistem Manajemen Lingkungan
5.     Penerapan ISO 14000, Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 2001